Saturday, August 4, 2012

VLSM


UNP dengan 1000 host
warnet dengan 20 Host

Contoh Supernet UNP 172.16.0.0/22
berarti kelas B dengan Subnet Mask /22 Berarti :
11111111.11111111.11111100.00000000 (255.255.252.0)
Jumlah Subnet Mask = 26  = 64
Jumlah Host per Subnet = 210 – 2 = 1024 – 2 = 1.022
Blok Subnet = 256 – 252 = 4
Subnet 1 = 0          Subnet 2 = 4          Subnet 3 = 8          Subnet 4 = 12
Subnet 5 = 16        ……………………………………………..           Subnet 64 = 248

Subnet                 172.16.0.0          172.16.4.0             172.16.8.0             172.16.12.0
Host 1                   172.16.0.1          172.16.4.1             172.16.8.1             172.16.12.1
Host Akhir          172.16.3.254      17.16.7.254           17.16.11.254        172.16.15.254
Broadcast            172.16.3.255     17.16.7.255           17.16.11.255        172.16.15.255

Subnet                 …………………………………………..     172.16.244.0
Host 1                   ………………………………….……...      172.16.244.1
Host Akhir          ……………………………………….….     172.16.248.254
Broadcast            ……………………………………….….     172.16.248.255

Contoh Supernet Warnet 192.168.1.0/27
Berarti kelas C dengan Subnet Mask /27 Berarti
11111111.11111111.11111111.11100000 (255.255.255.224)
Jumlah Subnet Mask = 23  = 8
Jumlah Host per Subnet = 25 – 2 = 32 – 2 = 30
Blok Subnet = 256 – 224 = 32
Subnet 1 = 0          Subnet 2 = 32        Subnet 3 = 64        Subnet 4 = 96
Subnet 5 = 128      Subnet 6 = 160      Subnet 7 = 192      Subnet 8 = 224

Subnet                 192.168.1.0           192.168.1.32                   192.168.1.64                   192.168.1.96
Host 1                   192.168.1.1           192.168.1.31                   192.168.1.65                   192.168.1.97
Host Akhir          192.168.1.30         192.168.1.62                   192.168.1.94                   192.168.1.126
Broadcast            192.168.1.31         192.168.1.63                   192.168.1.95                   192.168.1.127

Subnet           192.168.1.128        192.168.1.160        192.168.1.192        192.168.1.224
Host 1             192.168.1.129        192.168.1.161        192.168.1.193        192.168.1.225
Host Akhir    192.168.1.158        192.168.1.189        192.168.1.222        192.168.1.255
Broadcast     192.168.1.159        192.168.1.190        192.168.1.223        192.168.1.256

Friday, August 3, 2012

Praktikum Jarkom ke VII

Contoh Kasus Subnetting
Kunci utama kita melakukan subnetting adalah dengan menentukan subnet mask suatu IP Address dengan menggunakan konsep CIDR (Classless Inter Domain Routing) yaitu metoda pengalamatan IP Address tanpa kelas (classless addressing). Saya sendiri baru mengenal konsep CIDR ini beberapa minggu yang lalu, karena selama ini yang saya tau hanyalah pengkelasan IP Address (classfull addressing).

CIDR menghindari cara pemberian IP Address tradisional menggunakan kelas A, B dan C. CIDR menggunakan "network prefix" dengan panjang tertentu. Prefix length menentukan jumlah bit sebelah kiri yang akan dipergunakan sebagai Network ID (masih inget ya bahwa IP Address terdiri dari Network ID dan Host ID. Network ID tidak sama dengan Network Address. Network ID merupakan bagian dari IP Address sedangkan Network Address adalah IP Address dimana Host ID-nya diset 0 semua ).

Biasanya dalam menuliskan network prefix suatu kelas IP Address digunakan tanda garis miring (Slash) “/”, diikuti dengan angka yang menunjukan panjang network prefix ini dalam bit. Misalkan suatu IP Address ditulis 192.168.0.1/27hal ini mengandung arti IP Address tersebut memiliki 27 bit sebagai Network ID.

Menentukan Subnet mask dengan CIDR:
Subnet Mask  atau Netmask adalah angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar. Bit yang menunjukkan Network ID diset 1 dan bit yang menunjukkan Host ID diset 0.

Suatu IP Address 192.168.0.1/27 berarti memiliki 27 bit sebagai Network ID dan 5 bit sisanya sebagai Host ID (masih ingatkan IP address terdiri dari 32 bit). Sehingga Subnet Mask dari IP Address tersebut adalah 11111111.11111111.11111111.11100000 atau 255.255.255.224.

Contoh Soal Perhitungan Subnetting

Soal –soal perhitungan subnetting biasanya berkisar di empat masalah yaitu: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet dan Alamat Host-Broadcast.

Contoh Soal:
Subnetting apa yang terjadi pada IP Address kelas C 192.168.1.0/27?

Jawab:
Subnet mask dari 192.168.1.0/27 adalah 11111111.1111111.11111111.11100000  atau 255.255.255.224, maka:

  1. Jumlah Subnet,
    Jumlah subnet dapat dicari dengan 2 pangkat x, dimana x adalah banyaknya angka 1 pada oktet 4, dalam perhitungan subnet mask diatas ada 3, sehingga Jumlah subnet mask adalah 2 pangkat 3 sama dengan 8 buah subnet
  2. Jumlah Host,
    Jumlah host pada tiap subnet dapat dicari dengan 2 pangkat y, dimana y adalah banyaknya angka 0 pada oktet 4, dalam perhitungan diatas ada 5, sehingga Jumlah Host tiap subnetnya adalah 2 pangkat 5 sama dengan 30 host tiap subnet.
  3. Blok Subnet,
    Untuk mencari dapat dicari dengan dengan cara 256-224 (dimana 224 adalah nilai oktet 4) sama dengan 32. Untuk mencari subnet yang lain hasil ini dikali 2=64, dikali 3=96, dikali 4=128, dikali 5=160, dikali 6=192, dikali 7=224 dikali 8=256. Sehingga blok subnet yang valid adalah 0 (pasti ada), 32,64,96,128,160,192, dan 224.
  4. Network Address, Host Address dan Broadcast Address yang valid
    Untuk mencari alamat host, broadcast dan network (subnet)  kita langsung aja buat tabel lengkapnya perhitungan subnetting ini sebagai berikut:
perhitungan subnetting